Selasa, 30 Juni 2009

IAD(metode ilmiah)

1. Lahirnya Ilmu Pengetahuan
• Pada tahun 1500-1600 M, terjadi perubahan besar atas semua ajaran Aristoteles maupun Ptolomeus, sebagai tonggak sejarah dapat dicapai disini adalah:
• Nikolas Copernicus (1473-1543)
• Selain ia ahli astronom ,ia juga ahli matematika dan pengobatan . tulisannya yang terkenal adalah De Revolutionibus Orbium Caelestium yang artinya peredaran alam semesta, namun tidak diumumkan karena paham helisentrisme (pusat matahari) bertentangan dengan kepercayaan penguasa saat itu. Pokok ajaran seperti berikut:
• Matahari sebagai pusat system solar
• Bulan bereadar mengelilingi bumi bersamaan bumi mengelilingi matahari
• Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam
Galileo (1564-1642)
• Dia mengungkapkan penemuan teleskopnya yang muktahir pada saat itu ,yang bertentangan pandangan-pandangan penguasa. Ia membenarkan teori Copernicus tentang heliosentrisme yang jelas bertentangan degan ajaran agama pada saat itu yaitu homosentris tau geosentris.
• Dari Copernicus sampai Galileo dapat kita anggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimentasi.
• Agar himpunan pengetahuan ini dapat disebut ilmu pengetahuan harus digunakan perpanduan antara rasionalisme dan emperisme yang dikenal metode keilmuan atau pendekatan ilmiah.
• 2. Metode Ilmiah
• Sebelum adanya ilmu pengetahuan modern, pola pikir manusia dimulai dari zaman Babylonia (kurang lebih 650 SM ) dimana orang percaya kepada mitos ,ramalan berdasarkan perbintangan , bahkan percaya adanya banyak dewa yaitu dewa angin, dewa matahari,dewa petir dan sebagainya.pengetahuan itu mereka peroleh dengan berbagai cara antara lain:
Prasangka
• Yaitu suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan besar atau kadang-kadang malah tidak mungkin tidak benar
• Contohnya: Pada zaman Babylionia, orang percaya bahwa hujan dapat turun dari syurga sampai kebumi melalui jendela-jendela yang ada di langit
Intuisi
• Suatu pendapat seseorang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tak disadari
• Contohnya: Seorang astrolog disamping rumusanya sering menggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang
• Trial and Error
• Yaitu metode coba-coba atau untung-untungan. cara ini di ibaratkan seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam sebuah kerangkeng dari percobaan Kohler (psikolog jerman) kera itu dengan cara coba-coba akhirnya dapat juga mendapatkan pisang dengan menggunakan tongkat.
• Pada zaman Yunani orang cenderung mengikuti ajaran dari para ahli pikir ataupun para penguasa, namun ajaran-ajaran ini ternyata banyak yang keliru karena para ahli pikir terlalu mengandalkan pemikiran dan kebenaran yang dianut itu adalah yang menurut masuk akalnya atau pendapat sendiri
• Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu memenuhi empat syarat yaitu:
Objektif
• Artinya: Pengetahuan itu sesuai dengan objeknya.maksudnya bahwa kesesuaian dapat dibuktikan dengan hasil pengindraan / empiris
Metodik
• Artinya: Pengetahuan itu dapat diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan control
Sistematik
Artinya: Pengetahuan itu tersusun dalam suatu system, satu dengan yang lain berkaitan
Berlaku umum
• Pengetahuan itu tidak hanya berlaku /dapat diamati oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama
• Ditinjau dari sejarah cara berpikir manusia ,pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar ialah:
• Cara yang didasarkan pada rasio ,paham yang dikembangkan dikenal dengan rasionalisme
• Cara yang didasarkan pada pengalaman ,paham yang dikembangkan disebut empirisme
• Rasionalisme
• Descartes adalah pelopor dan tokoh rasionalisme, menurut dia rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian .hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang pada kebenaran dan dapat memberi pimpinan segala jalan pikiran.
• Dalam menyusun pengetahuannya, para kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif. Dasar pikiran yang dipergunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut anggapanya sudah jelas ,tegas dan pasti
• Empirisme
• Kaum empiris berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran rasional yang abstrak, tetapi melalui lewat pengalaman konkret. Menurut anggapan mereka ,gejala-gejala alam bersifat konkret dan dapat dinyatakan lewat tanggapan panca indra. Bagi kaum empiris ,pernyataan tentang ada dan tidak adanya sesuatu harus memenuhi persyaratan pengujian.
• 3. Sikap Alamiah
Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentuk sikap alamiah.
Orang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap alamiah antara lain sebagai berikut:
Jujur
• Seseorang ilmuwan wajib melaporkan hasil pengamatan nya secara objektif. Seseorang ilmuwan dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja tidak lebih jujur dari manusia lainnya,tetapi dalam penelaahan ilmiah ada hal-hal yang memaksa pada ilmuwan yakni yang kita sebut faktor kontrol.
Terbuka
• Seseorang ilmuwan mempunyai pandang luas ,terbuka,bebas dari praduga. Ia menyakini bahwa prasangka, kebencian baik pribadi maupun golongan dan pembunuhan adalah sangat kejam. Ia tidak akan berusaha memperoleh dugaan bagi buah pikirannya atas dasar prasangka.Ia akan terus berusaha mengetahui kebenaran tentang alam, materi, moral, politik, ekonomi dan tentang hidup. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru
Toleran
• Seseorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling hebat, ia bahkan bersedia mengakui bahwa orang lain lebih banyak pengetahuannya, bahwa pendapatnya mungkin saja salah, sedangkan pendapat orang lain benar. Ia bersedia menerima gagasan orang lain setelah diuji.
Skeptis
• Ilmuwan pencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, skeptis. Ia akan menyelidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia tidak akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu.
Optimis
• Seseorang ilmuwan selalu berpengharapan baik, ia tidak akan berkata bahwa sesuatu tidak dapat dikerjakan tetapi akan mengatakan “berikan saya sesuatu kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan”. Ia selalu optimis
Pemberani
• Ilmu merupakan hasil usaha keras dan sifatnya personal, ilmuwan sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua ketidak benaran ,penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan
Kreatif
• Torrance (1964 M) Mendefenisikan kreativitas sebagai proses pertumbuhan sehingga peka akan masalah ,kekurang sempurnaan, kekurangtahuan, dan seterusnya. Sumbangan beberapa ilmuwan merupakan sebagai bukti kreativitas yang dipunyainnya dapat ditelaah dalam buku-buku sejarah ilmu pengetahuan
• Hadiah nobel yang diberikan sejak 1901 M, mencerminkan usaha kreatif para ilmuwan dalam berbagai bidang
• 4. Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa cara memperoleh pengetahun itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan ilmiah ,yaitu bercirikan objektivitas ,konsisten dan sistematik.
• 5. Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
Keterbatasan
• Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan. Kita mengetahui pula bahwa panca indra kita juga mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta. Sehingga tidak disangsikan lagi bahwa fakt-fakta yang dikumpulkan adalah keliru.
Keunggulan
• Seperti yang telah dijelaskan dimuka, ciri khas ilmu pengetahuan (termasuk IPA) yang sifat objektif, metodik sistematik dan berlaku umum akan membimbing kita pada sikap ilmiah terpuji:
– Mencintai kebenaran objektif, bersikap adil akan menjurus kearah hidup yang bahagia
– Menyadari bahwa kebenaran itu tidak absolute maka akan menjurus ke arah mencari kebenaran terus menerus
– Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tidak berpikir secara prasangka tetapi berpikir terbuka
– Metode ilmiah juga membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja pada kesimpulan tanpa adanya bukti yang nyata.

– Metode ilmiah juga membimbing kita selalu bersikap optimis, teliti, berni membuat suatu pernyataan menurut keyakinan ilmiah kita adalah benar.

Tidak ada komentar: